Peran Guru Dalam Meningkatkan Komunikasi Anak Down Syndrome di SLB Negeri Pembina Provinsi Aceh

Authors

  • Lidiya Rafiva Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.37216/aura.v6i1.2114

Keywords:

Kata Kunci : Peran Guru, Keterampilan Komunikasi, Sindrom Down, Pendidikan Inklusif

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran guru dalam meningkatkan keterampilan komunikasi anak dengan Down Syndrome di SLB Negeri Pembina, Provinsi Aceh. Penelitian ini berfokus pada pendidikan inklusif, dengan menekankan pentingnya interaksi antara guru dan siswa dalam mengatasi hambatan komunikasi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi dari guru, orang tua, dan siswa. Hasil penelitian mengungkap tantangan utama, seperti rentang perhatian yang terbatas, kesulitan dalam memahami bahasa, serta kecenderungan anak untuk menyendiri. Strategi efektif yang ditemukan meliputi metode bercerita, penggunaan alat bantu visual, serta pendekatan personal melalui kasih sayang dan pembangunan rasa percaya. Selain itu, musik dan media interaktif terbukti dapat merangsang respons komunikasi yang lebih baik. Studi ini menegaskan pentingnya peran guru dalam mendukung perkembangan komunikasi serta perlunya kolaborasi dengan orang tua agar pembelajaran dapat berlanjut di lingkungan rumah. Hasil penelitian ini memberikan wawasan praktis mengenai metode pengajaran yang efektif bagi anak dengan Down Syndrome, serta menyoroti pendekatan yang lebih empatik dan terstruktur dalam pendidikan inklusif.

References

Amanullah, A. S. R. (2022). Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus: Tuna Grahita, Down Syndrome dan Autisme. Jurnal Almurtaja: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1), 8–9.

Aprilia, M., dkk. (2023). Ragam Anak Berkebutuhan Khusus. Childhood Education: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 46.

Firdaus, S., Qatrunnada, A. Z., & Fitriani, L. (2024). Komunikasi Interpersonal Guru kepada Murid Penyandang Down Syndrome dalam Melatih Cara Berkomunikasi di SLBN 4 Jakarta Tahun 2024. Humaniora dan Seni (JISHS), 2(4), 648–652.

Ghazia, M. P. N., & Rusmawan. (2023). Perilaku Komunikasi Anak Down Syndrome dalam Interaksi Sosial di Sekolah Inklusi. Jurnal Pendidikan Inklusi, 1(2), 189.

Hanif, W. F., Chatra, E., & Arif, E. (2022). Pengalaman Komunikasi Guru dalam Mengajar Anak Penderita Down Syndrome. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(9), 15644–15645.

Julianto, I. R. (2022). Kajian Psikolinguistik Kemampuan Komunikasi Anak Down Syndrome yang Tergolong Mampu Latih. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 275.

Marta, R. (2017). Penanganan Kognitif Down Syndrome melalui Metode Puzzle pada AnakUsia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 36–37.

Namira, O. R., et al. (2012). Komunikasi Instruksional Guru dengan Anak Down Syndrome di Sekolah Inklusi. Mahasiswa Universitas Padjadjaran.

Nursanjaya, S. (2021). Memahami Prosedur Penelitian Kualitatif: Panduan Praktis untuk Memudahkan Mahasiswa, 4.

Rafianti, W. R., Husna, F., & Suriansyah, A. (2025). Strategi Guru dalam Mendukung Pendidikan pada Siswa Down Syndrome di Sekolah Dasar. MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin, 3(1), 19.

Rizqiyani, R., & Kholifah, S. N. (2022). Peran Guru dalam Membangun Sosial Emosional Anak di TK Darul Muttaqin Desa Bulu Sari Kecamatan Bumi Ratu Nuban Lampung Tengah. IJIGAEd, 3(1).

Sondakh, R., Boham, A., & Harilama, S. H. (2017). Pola Komunikasi Guru dalam Proses Belajar Anak Down Syndrome di Yayasan Pendidikan Anak Cacat Malalayang. Acta Diurna, 6.

Susilowati, E., Realita, F., & Rihadatul ’Aisy, G. (2023). Faktor Risiko Sindrom Down pada Anak: Literature Review. 3rd E-Proceeding SENRIABDI, 3, 131.

Abdullah, M. I., & Fauziah, M. (2024). Analisis Pola Interaksi Guru dan Anak dengan Sindrom Down dalam Konteks Sosiologi. Jurnal Pendidikan Kebutuhan Khusus, 8(2), 124–125.

Downloads

Published

2025-06-14

How to Cite

Lidiya Rafiva. (2025). Peran Guru Dalam Meningkatkan Komunikasi Anak Down Syndrome di SLB Negeri Pembina Provinsi Aceh. Jurnal Pendidikan AURA (Anak Usia Raudhatul Atfhal), 6(1), 64–75. https://doi.org/10.37216/aura.v6i1.2114